Bengkuang atau yang juga dikenal sebagai singkong putih adalah salah satu jenis umbi-umbian yang populer di Indonesia. Selain rasanya yang enak dan kaya akan nutrisi, bengkuang juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang yang tertarik untuk menanam bengkuang sendiri di pekarangan rumah mereka.
Namun, menanam bengkuang tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa syarat dan persiapan yang perlu dipenuhi agar bengkuang dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang melimpah. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang cara menanam bengkuang mulai dari syarat tumbuh hingga proses panen.
Syarat Tumbuh
Sebelum memutuskan untuk menanam bengkuang, ada beberapa syarat tumbuh yang perlu diperhatikan. Hal ini bertujuan agar bengkuang dapat tumbuh dengan baik dan sehat sehingga hasil panen yang didapatkan juga berkualitas. Berikut adalah beberapa syarat tumbuh bengkuang yang perlu diketahui:
Iklim
Bengkuang merupakan tanaman yang membutuhkan iklim tropis atau subtropis untuk tumbuh dengan baik. Suhu ideal untuk pertumbuhan bengkuang adalah antara 25-30 derajat Celcius. Selain itu, bengkuang juga membutuhkan sinar matahari yang cukup, namun tidak terlalu panas. Jika suhu terlalu tinggi, daun bengkuang dapat menguning dan pertumbuhan umbi akan terhambat.
Tanah
Tanah yang baik untuk menanam bengkuang adalah tanah yang gembur, kaya akan unsur hara, dan memiliki pH antara 5,5-6,5. Hindari menanam bengkuang di tanah yang terlalu liat atau berpasir karena dapat menghambat pertumbuhan akar dan mengakibatkan umbi yang kecil dan kurang berkualitas. Pastikan juga tanah memiliki drainase yang baik agar tidak terjadi genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan pada akar bengkuang.
Air
Bengkuang membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Namun, hindari memberikan terlalu banyak air karena dapat menyebabkan akar bengkuang membusuk. Sebaiknya, lakukan penyiraman secara teratur dan pastikan tanah tetap lembab namun tidak tergenang air.
Persiapan Bibit Bengkuang
Setelah mengetahui syarat tumbuh bengkuang, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan bibit bengkuang yang akan ditanam. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan bibit bengkuang:
Pemilihan Bibit
Pilihlah bibit bengkuang yang sehat dan bebas dari penyakit. Pastikan juga bibit memiliki ukuran yang seragam dan tidak cacat. Anda dapat membeli bibit bengkuang di toko pertanian terdekat atau menyiapkan bibit sendiri dengan cara menanam biji bengkuang di pot.
Penyemaian
Untuk mempercepat proses pertumbuhan, sebaiknya lakukan penyemaian bibit bengkuang terlebih dahulu. Caranya adalah dengan menyiapkan wadah berisi campuran tanah dan pupuk kompos. Tanam biji bengkuang di dalam wadah tersebut dan letakkan di tempat yang teduh namun tetap mendapatkan sinar matahari yang cukup. Pastikan juga untuk menyiram bibit secara teratur agar tanah tetap lembab.
Penyulaman
Setelah bibit tumbuh menjadi bibit yang lebih besar, lakukan penyulaman untuk memisahkan bibit satu sama lain. Pilih bibit yang paling kuat dan sehat untuk ditanam di lahan yang lebih luas. Hal ini bertujuan agar bengkuang dapat tumbuh dengan lebih baik dan tidak saling bersaing untuk mendapatkan nutrisi dari tanah.
Pengolahan Lahan Tanam
Setelah bibit bengkuang siap untuk ditanam, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan lahan tanam. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan tanam bengkuang:
Pembersihan Lahan
Sebelum melakukan pengolahan lahan, pastikan untuk membersihkan lahan dari gulma dan sampah-sampah lainnya. Hal ini bertujuan agar tanah dapat tersedia secara maksimal untuk pertumbuhan bengkuang.
Penggemburan Tanah
Lakukan penggemburan tanah dengan menggunakan cangkul atau bajak. Hal ini bertujuan untuk membuat tanah menjadi lebih gembur dan memudahkan akar bengkuang untuk menembus tanah yang lebih dalam.
Pemberian Pupuk
Sebelum menanam bibit bengkuang, sebaiknya tambahkan pupuk kandang atau pupuk kompos ke dalam tanah. Hal ini akan memberikan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan bengkuang. Pastikan juga untuk tidak memberikan pupuk terlalu banyak karena dapat menyebabkan pembusukan pada akar bengkuang.
Penanaman Bengkuang
Setelah melakukan persiapan bibit dan pengolahan lahan, saatnya untuk menanam bengkuang di lahan yang telah disiapkan. Berikut adalah langkah-langkah dalam penanaman bengkuang:
Pembuatan Lubang Tanam
Buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 10-15 cm dan jarak antar lubang sekitar 30 cm. Pastikan juga untuk membuat barisan yang rapi agar proses perawatan dan panen dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Penanaman Bibit
Letakkan bibit bengkuang di dalam lubang tanam dan tutup dengan tanah. Pastikan akar bengkuang tidak terlipat atau rusak saat ditutup dengan tanah. Lakukan penyiraman setelah menanam untuk memastikan tanah tetap lembab.
Penyulaman
Jika ada bibit yang mati atau tidak tumbuh, lakukan penyulaman dengan menanam bibit baru di lubang yang kosong. Hal ini bertujuan agar lahan dapat dimanfaatkan secara maksimal dan tidak ada ruang yang terbuang sia-sia.
Perawatan dan Pemeliharaan
Setelah melakukan penanaman, perawatan dan pemeliharaan tanaman bengkuang menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan dan pemeliharaan bengkuang:
Penyiraman
Lakukan penyiraman secara teratur untuk menjaga kelembaban tanah. Hindari memberikan terlalu banyak air karena dapat menyebabkan akar bengkuang membusuk. Sebaiknya lakukan penyiraman pada pagi atau sore hari untuk menghindari penguapan yang terlalu cepat.
Penyiangan
Lakukan penyiangan secara rutin untuk menghilangkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman bengkuang. Hal ini bertujuan agar tanaman bengkuang dapat mendapatkan nutrisi yang cukup dari tanah dan tidak terganggu oleh gulma.
Pemberian Pupuk
Lakukan pemupukan secara teratur untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan bengkuang. Anda dapat menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos yang telah dicampur dengan tanah di sekitar tanaman bengkuang.
Panen Bengkuang
Setelah sekitar 4-5 bulan menanam bengkuang, saatnya untuk melakukan panen. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses panen bengkuang:
Pengecekan Kematangan
Sebelum melakukan panen, pastikan untuk memeriksa kematangan umbi bengkuang. Umbi yang siap untuk dipanen adalah yang memiliki ukuran sekitar 10-15 cm dan berwarna putih kekuningan.
Penggalian
Lakukan penggalian dengan hati-hati agar umbi tidak terluka atau rusak. Gunakan cangkul atau bajak untuk membantu proses penggalian. Jika tanah masih menempel pada umbi, bersihkan dengan hati-hati agar tidak merusak kulit umbi.
Pemisahan Umbi
Setelah semua umbi digali, pisahkan umbi satu sama lain dan bersihkan dari tanah yang menempel. Pastikan juga untuk memisahkan umbi yang sudah matang dengan yang belum matang agar tidak terjadi penumpukan yang dapat menyebabkan pembusukan.
Kesimpulan
Menanam bengkuang memang membutuhkan kesabaran dan perawatan yang baik. Namun, hasilnya akan sangat memuaskan ketika kita berhasil mendapatkan panen bengkuang yang melimpah. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, diharapkan Anda dapat menanam bengkuang dengan lebih mudah dan berhasil mendapatkan hasil yang berkualitas. Selamat mencoba!